BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pengajaran
adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di dalamnya ada dua
subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik penulis gunakan
untuk anak didik, objek didik, atau sebagai istilah lain dari siswa. Tugas dan
tanggung jawab utama seorang guruatau pengajar adalah mengelola pengajaran
dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif, yang ditandai dengan
adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran, guru
sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang peserta didik sebagai
yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam
pengajaran.
Sejak
manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan
kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan
untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran,
pengecapan dan indera-indera lainnya.Hingga dewasa keingintahuan manusia secara
terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan
yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh
keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal
dengan inkuiri dikembangkan.
Metode
Pembelajaran inkuiri merupakan satu komponen penting dalam pendekatan
konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi atau
pembaruan pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan atau inkuiri, siswa
didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri
dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk
memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan
prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Piaget memberikan definisi
pendekatan Inquiry sebagai pendidikan yang mempersiapkan situasi bagi siswa
untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan pertayaan-pertayaan dan mencari
sendiri jawaban atas pertayaan yang mereka ajukan. Metode inkuiri yang
didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuan dengan penuh percaya diri.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
beberapa masalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian dan karakteristik strategi pembelajaran inkuiri?
2.
Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi
pembelajaran inkuiri?
3.
Bagaimana dasar pertimbangan pemilihan
strategi pembelajaran inkuiri?
4.
Apa saja langkah- langkah pelaksanaan
strategi pembelajaran inkuiri?
5.
Bagaimana upaya pemecahan kasus
pembelajaran inkuiri?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik strategi pembelajaran inkuiri.
2.
Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan
strategi pembelajaran inkuiri.
3.
Untuk mengetahui dasar pertimbangan
pemilihan strategi pembelajaran inkuiri
4.
Untuk mengetahui langkah- langkah
pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri.
5.
Untuk mengetahui upaya pemecahan kasus
pembelajaran inkuiri.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan Karakteriatik Strategi Pembelajaran Inkuiri
1.
Pengertian
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang
dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap
pertanyaan ilmiah yang diajukannya. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang
dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan
kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan
informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban
atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah.
Secara umum, inkuiri merupakan proses yang
bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan
yang relevan, meng-evaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara
kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah
diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk
memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat prediksi
dan mengkomunikasikan hasilnya.
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analistis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya
jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan
strategi heuristic, yang berasal dari bahasa yunani, yaitu heuriskein yang
berarti saya menemukan.
2.
Karakteristik
Strategi Pembelajaran Inkuiri
a. Strategi
inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk mencari dan
menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima
pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
b. Seluruh
aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran
inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber balajar, akan tetapi sebagai
fasilitator dan motivator belajar siswa.
c. Tujuan
dari penggunaan model inkuiri dalam pembelajaran adalah ,mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan
kemampuan intelektual.
B.
Kelebihan
dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Inkuiri
1.
Kelebihan
Strategi Pembelajaran Inkuiri
a. Pembelajaran
menjadi lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.
b. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar
kepada siswa.
c. Membantu
dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.
d. Dapat
memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi
dan mengakomodasi informasi.
e. Mendorong
siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur,
obyektif, dan terbuka.
f. Menghindarkan
diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang menguasai kelas.
g. Memungkinkan
siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
h. Dapat
melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan
pendidikan demokrasi.
i.
Dalam diskusi inkuiri, guru dapat
mengetahui kedalaman pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai konsep yang
sedang dibahas.
j.
Startegi ini merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap
lebih bermakna.
k. Startegi
ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
l.
Startegi ini merupakan strategi yang
dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
m. Strategi
pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas
rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2.
Kekurangan
Strategi Pembelajaran Inkuiri
a. Jika
strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi
ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang
dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering
guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
d. Selama
kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
e. Pembelajaran
dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa kurang
cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
f. Memerlukan
perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru apa
adanya.
g. Guru
dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi
menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.
h. Karena
dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang aktif.
i.
Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada
anak yang usianya terlalu muda, misalkan SD.
j.
Cara belajar siswa dalam metode ini
menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
k. Untuk
kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru.
l.
Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya
kurang efektif jika pembelajaran ini diterapkan pada situasi kelas yang kurang
mendukung.
m. Pembelajaran
akan kurang efektif jika guru tidak
menguasai kelas.
C.
Dasar
Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi
pembelajran inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh
setiap guru. Adapun prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:
1.
Berorientasi Pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama dari
strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian
strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga
berorientasi kepada proses belajar. Sehingga kriteria keberhasilan dari suatu
proses pembelajaran inkuiri ditentukan oleh sejauh mana siswa beraktivitas
mencari dan menemukan sesuatu.
2.
Prinsip interaksi
Pembelajaran
sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,
tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.Guru
perlu mengarahakan (directing) agar siswa bisa mengembangkan kemampuan
berpikirnya melaui interaksi mereka. Kemampuan guru untuk mengatur interaksi
memang bukan pekerjaan yang mudah. Sering guru terjebak oleh kondisi yang tidak
tepat mengenai proses interaksi itu sendiri.
3.
Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi pembelajrana
inkuiri adalah sebagai penanya. Oleh karenanya berbagai jenis dan teknik
bertanya perlu dikuasai oleh stiap guru, apakah itu hanya sekedar untuk meminta
perhatian siswa, bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan
kemampuan, atau bertanya untuk menguji.
4.
Prinsip Belajar Untuk Berpikir
Belajar bukan
hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah suatu proses
berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan
potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan, baik otak reptil, otak
limbik, maupun otak neokortek. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan
penggunaan otak secara maksimal.
5.
Prinsip Keterbukaan
Belajar adalah
suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan
kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan
nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah
pembelajaran yang menyediakn berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus
dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan
kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan
kebenaran hipotesis yang diajukan.
Pembelajaran
dengan menggunakan strategi inkuiri akan lebih menarik karena akan membuat
siswa terlibat secara aktif. Melalui strategi ini dibutuhkan kemampuan guru
untuk mendesain pembelajaran sesuai dengan model inkuiri. Sesuai
dengan tingkat usia siswa,pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri
mesti dibangun dan diselaraskan dengan emosi, intelektual, dan situasi
kondisi pembelajaran. Strategi pembelajaran inkuiri yang tepat bagi
pendidikan dasar adalah model guided atau model deduktif. Dengan
kedua model strategi inkuiri tersebut, guru banyak membantu siswa dalam
memformulasikan pertanyaan, menetapkan definisi atau konsep
yang terkait serta mengarahkan pengujian hipotesis yang dibuat.
Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan.
Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi
ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan
pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya
dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini
sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa
yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya yang menemukan.
D.
Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajara inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut, (1) orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) mengajukan
hipotesis, (4) mengumpulkan data, (5) menguji hipotesis, (6) merumuskan kesimpulan.
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina
suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Guru mengkondisikan agar siswa
siap melaksanakan proses pembelajaran yaitu guru merangsang dan mengajak siswa
untuk berpikir memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
tahapan orientasi adalah:
a. Menjelaskan
topik, tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b. Menjelaskan
pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
c. Menjelaskan
pentingnya topik dan kegiatan belajar, hal ini dilakukan dalam rangka
memberikan motivasi belajar siswa.
2. Merumuskan
Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa
pada suatu masalah atau persoalan yang mengandung teka-teki. Dikatakan
teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji karena masalah itu tentu ada
jawabannya dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari
jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu
melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga
sebagai upaya pengembangan mental melalui proses berpikir.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah diantaranya:
a. Masalah
hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memilki motivasi belajar
yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji.
Seorang guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari.
b. Masalah
yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti,
artinya guru perlu mendorong siswa agar dapat merumuskan masalah yang menurut
guru jawaban yang sebenarnya sudah ada tinggal siswa mencari dan menemukan
jawabannya dengan pasti.
c. Konsep-konsep
dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui oleh siswa artinya sebelum
masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih
dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada
dalam rumusan masalah.
3. Merumuskan
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan
yang sedang dikaji dan perlu diuji kebenarannya. Potensi berpikir siswa dimulai
dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau menduga-duga (berhipotesis)
dari suatu masalah. Untuk mengembangkan kemampuan menebak pada diri anak, guru
dapat mengajukan beberapa pertanyaan yang mendorong siswa untuk merumuskan
jawaban sementara (hipotesis). Perkiraan sebagian hipotesis bukan sembarang
perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh yang bersifat
rasional dan logis.
4. Mengumpulkan
Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menyaring
informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan
data merupakan proses yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.
Selain memerlukan motivasi yang kuat dalam proses ini juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikir. Tugas dan peran guru
yaitu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa untuk berpikir
mencari informasi yang dibutuhkan, penggunaan SPI terkadang macet apabila siswa
tidak apresiatif (ketidakgairahan dalam belajar).
5. Menguji
Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban
yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah
mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan, menguji hipotesis
berarti juga mengembangkan kemampuan berpikir rasional yaitu kebenaran jawaban
yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi tetapi didukung oleh data
yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan
Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan
temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai
kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukan pada siswa data mana
yang relevan.
E.
Upaya
Pemecahan Kasus Pembelajaran Inkuiri
Pemecahan
kasus dalam strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai guru kita harus
menerapkan cara dengan menyimbangkan situasi atau kondisi di setiap kelas,
karena kita tidak tahu bagaimana karakter dan kemampuan siswa satu persatu
sehingga kita sebagai guru bisa menyimbangkan kemampuan siswa di dalam kelas
yang kita ajarkan tersebut.
Sebagai seorang
guru kita dituntut untuk memberikan pendidikan yang luar biasa agar siswa kita
mengerti dan memahami apa yang kita ajarkan dan mencerdaskan siswa-siswi kita
agar mereka menjadi generasi penerus yang berkualitas
BAB III
KESIMPULAN
Strategi
Pembelajaran Inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analistis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Strategi
pembelajaran inquiry menyatakan bahwa guru sebagai sumber belajar bukanlah yang
satu-satunya, masih banyak lagi sumber belajar yang dapat menunjang
keberhasilan pembelajaran. Guru hanyalah sebagai fasilitator, pembimbing yang
selalu mengarahkan siswa dalam pembelajaran.
Siswa
didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas seorang guru dalam
mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bermakna. Karena
dengan bermakna pengetahuan akan masuk kedalam pengetahuan mereka, sehingga
akan selalu terkenang oleh siswa. Siswa yang melakukan semuanya guru hanya
menyiapkan, karena murid yang melakukan maka pembelajaran akan menjadi
pengalaman yang bermakna untuk siswa.